Orangtua
harus mewaspadai hipertensi atau tekanan darah tinggi yang terjadi pada
anak sesegera mungkin. Hipertensi pada anak biasanya merupakan gejala
dari penyakit yang sesungguhnya diderita oleh anak.
"Hipertensi
bahkan dapat menyerang bayi. Angka hipertensi pada anak-anak semakin
meningkat dari 1-3 persen dari populasi anak menjadi 10 persen," ungkap
dokter spesialis anak konsultan penyakit ginjal anak Rumah Sakit Telogorejo Semarang, Rochmanadji Widajat.
Rochmanadi mengatakan, pada anak, biasanya hipertensi disebabkan oleh
penyakit ginjal, syaraf pusat, jantung dan pembuluh darah, serta
endokrin. Namun, hipertensi juga dapat tidak diketahui penyebabnya.
Kasus seperti itu disebut dengan hiper tensi primer atau hipertensi
esensial.
Yang berbahaya ketika penyebab hipertensi tidak
diketahui. Karena itu, orangtua harus senantiasa waspada dengan mengukur
tekanan darah anaknya secara rutin.
Sebelum kejadian
hipertensi tidak setinggi saat ini, orangtua biasanya sangat jarang
mengukur tekanan darah anaknya. Sebab, hipertensi identik dengan orang
dewasa, terutama mereka yang kelebihan berat badan, serta orangtua.
Anak-anak yang menderita hipertensi ringan, tidak dijumpai adanya
penyakit lain. Namun, pada anak-anak yang dirawat di RS dijumpai
beberapa penyakit sistemik yang menyertai hipertensi. Penyakit-penyakit
itu antara lain penyakit ginjal akut, penyakit ginjal kronik, tumor dan
infeksi berat (penyakit syaraf pusat), penyempitan pembuluh darah, serta
diabetes mellitus.
Semakin muda usia anak, Rochmanadi
mengatakan, semakin besar kemungkinan penyakit-penyakit sistemik itu
diderita oleh anak yang mengalami hipertensi. Tetapi anak yang sudah
berusia lebih tua, biasanya hipertensi yang diderita disebabk an oleh
pola makan dan gaya hidup.
"Pada bayi, gejala hipertensi
biasanya rewel berkepanjangan. Sedangkan pada anak besar, gejala
hipertensi antara lain sakit kepala, gelisah, berdebar-debar, hingga
sesak nafas," ujar Rochmanadi.
Meskipun tidak banyak, kasus
hipertensi pada anak, disebutkan Rochmanadi dapat berlangsung hingga
usia dewasa dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Untuk itu, orangtua perlu mencegah risiko tersebut dengan mencegah anak
yang sedang bertumbuh untuk tidak kelebihan berat badan (obesitas),
waspada dengan anak yang sering sakit demam (dengan atau tanpa gejala
lain), waspada dengan anak yang sakit perut atau sakit pinggang
berulang, sakit saat buang air kecil, serta waspada ketika mata anak
terlihat sembab di pagi hari.
sumber : www.facebook.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar