Sebagian
besar dari kita mungkin akan memilih kopi ketika mendapat serangan
kantuk. Pada prinsipnya, kafein yang ada di dalam kopi memang dapat
membuat tubuh lebih berenergi, tetapi tak boleh berlebihan. Sehari kita
hanya boleh mengonsumsi 250 miligram kafein. Itu sama dengan 2-3 cangkir
kopi.
Saat tubuh mendapat asupan kafein yang cukup, kemampuan untuk tetap berkonsentrasi
dan bebas stres akan membuat hari-hari kita lebih bersemangat. Namun,
saat kafein terlalu berlebihan diterima tubuh, efek samping yang
ditimbulkan adalah dehidrasi, susah tidur, panik, dan gangguan lambung.
Jika ini mulai kita rasakan, itu artinya tubuh minta kita untuk
mengurangi asupan kafein. Tetapi, bukan hanya kopi atau teh yang
mengandung kafein. Ada makanan dan minuman lain yang sebenarnya memiliki
kafein sebagai salah satu bahan baku. Apa sajakah itu? Ini dia daftar
lengkapnya, beberapa di antaranya bahkan di luar dugaan kita.
Minuman soda dan kola. Satu kaleng minuman soda dan kola biasanya
mengandung 23-25 miligram kafein. Bahkan minuman soda dan kola yang
berlabel diet sekalipun tetap mengandung kafein dengan kadar yang sama.
Cokelat. Kafein secara natural ada di dalam cokelat. Jadi apa pun
olahan cokelat pasti akan memberikan efek stimulasi. Dalam permen
cokelat setidaknya terdapat 10 miligram kafein.
Es krim. Jika
kita menambahkan cokelat atau kopi sebagai rasa pada es krim kita, kita
telah menambahkan kafein di dalamnya. Rata-rata pada setengah mangkuk es
krim dengan dua rasa tersebut terdapat 30-45 miligram kafein. Jumlah
ini sama dengan sebotol kaleng minuman berkola. Namum, di antara rasa
cokelat dan kopi, es krim rasa cokelat memiliki kafein lebih sedikit,
sekitar 3 miligram.
Pil penghilang rasa sakit. Dalam takaran
yang sedikit, kafein dapat menghilangkan sakit kepala kita. Tetapi jika
takarannya semakin banyak, kafein menjadi pemicu sakit kepala kita. Lalu
apa hubungannya dengan pil penghilang rasa sakit?
Banyak pil
penghilang rasa sakit memanfaatkan kafein sebagai bala bantuan untuk
menghilangkan rasa nyeri. Permasalahan mulai muncul ketika kita semakin
bergantung pada pil penghilang rasa sakit. Pil ini tak hanya membuat
kita kecanduan dan sakit kepala, tetapi juga membuat kita sulit tidur
nyenyak.
Minuman berenergi. Salah satu alasan mengapa minuman
kemasan tersebut menjanjikan untuk memompa energi adalah di dalamnya
terdapat kafein. Jadi, perhatikan waktu yang kita pilih untuk
mengonsumsinya. Sebaiknya jangan minum 5-4 jam menjelang waktu tidur.
sumber : www.facebook.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar